Jumat, 02 November 2012

MAY DAY SEBAGAI SEJARAH PERJUANGAN KELAS BURUH


Baca Sebelumnya Klik Disini

BAB III
SIMPULAN

Bagaimanapun, buruh adalah manusia yang memiliki harkat dan martabat sebagai manusia, yang tidak kurang atau tidak lebih dari keberadaan manusia “pengusaha” itu sendiri. Mereka harus ditempatkan sebagai seorang yang memiliki hak dan kewajiban. Lagipula, kalau kita melihat catatan konstitusi kita, memiliki pekerjaan yang layak dan hidup sejahtera, adalah hak setiap individu, yang tidak dapat dikurangi dengan alasan apapun bahkan oleh penguasa sekalipun.

Buruh adalah manusia, seperti halnya pemerintah ataupun pengusaha. Untuk itu, bias kebijakan yang melulu ekonomis teknis dan yang memandang buruh hanya sebatas “utility-maximizing machine” dalam paradigma positivisme dan saintisme dari rasionalitas pencerahan modernisme harus segera ditinggalkan. Terkait ini, kritik posmodernisme terhadap modernisme pada proyek “kecongkakan” rasionalismenya –khususnya teori pilihan rasional berbasis pasar (rational choice theory) dan keahlian teknokratis menjadi alternative lain yang lebih “manusiawi” bagi buruh ke depan.

Posmodernisme bagi buruh berarti, melampui model “baik-buruk” dalam mekanisme kebijakan pro-pasar, yang mana, komitmen utama posmodernisme terletak pad aide tentang “wacana” ketimbang pada objektivitas pengukuran atau analisis rasional terhadap resolusi (penyelesaian) persoalan-persoalan public. Bahwa wacana otentik yang ideal melihat administrator pemerintah, kalangan pengusaha dan masyarakat secara umum saling terlibat satu sama lain, tidak semata-mata mendasarkan pada kepentingan pribadi tiap individu secara rasional, akan tetapi sebagai partisipan yang saling terlibat satu sama lain. Hubungan individual dan sosial tidak dilihat hanya pada ukuran-ukuran rasional (untung-rugi) akan tetapi bersifat eksperensial, intuitif dan emosional.  

DAFTAR PUSTAKA

Kalle Lassn, Culture Jammer: The Uncooling America.
Michael Hardt, Antonio Negri, Empire, Harvard University Press.
Dr. Akhyar Yusuf Lubis, Dekonstruksi Epistemologi modern: Dari Posmodernisme, Teori Kritis, Poskolonialisme, Hingga Cultural Studies, Pustaka Indonesia Satu.
Affinitas, Marxis Otonomis.
Howard Zinn, People’s History of  United States, New York: Harper & Row Publishers
Emma Goldman, Living My Life Vol 1, Dover books.
Naomi Klein, No Logo, Verso.
Situs Wikipedia, Free Encyclopedia, Haymarket Tragedy
Khudori. 2004. Neoliberalisme Menumpas Petani. Resist Press. Yogyakarta .

2 komentar:

  1. Winning303 Agen Togel Terpercaya dan Terbaik saat ini..
    Dapatkan Angka TOP dari Mbah berpengalaman...

    Diskon hingga 65%... Tak Perlu Bayar Mahal!!!

    Dapatkan ID nya Sekarang Juga...Gratis pembuatan user ID..

    Menang Berapun DIbayar...Sudah Terbukti Kualitasnya..

    Customer Service 24 Jam
    Hubungi Kami di :
    WA: +6287785425244

    BalasHapus